This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 02 Maret 2011

bikin komik lirik lagu sheila on 7

YOGYAKARTA, KCM - Bikin komik dengan cerita dari lirik lagu? Itulah yang dilombakan oleh sebuah komunitas peduli seni di Indonesia dengan menggandeng Sheila on 7 (So7) Management alias manajemen grup Sheila on 7. Lomba itu digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan untuk memeringati satu dekade kebangkitan komik Indonesia alias KONDE! (Komik Indonesia Satu Dekade!).
Gagasan menyelenggarakan lomba itu, yang diberi nama KONDE!: So7’s Songs Comics Festival, datang dari Akademi Samali, komunitas dimaksud. Lewat siaran pers yang diterima oleh KCM, penyelenggara menerangkan bahwa mereka memiliki alasan untuk mengadakan lomba tersebut. Menurut mereka, So7–yang populer di Tanah Air, Malaysia, dan Brunei Darussalam–memiliki lirik lagu-lagu yang kuat dan lugas serta dekat dengan kaum muda dan realita pencarian jati diri. Karena itu, menurut mereka pula, lirik lagu-lagu So7 dapat ditafsir ke komik.
Lomba tanpa uang pendaftaran tersebut bisa diikuti oleh para WNI berusia 15 tahun ke atas sebagai perorangan atau kelompok (data diri dan foto perorangan atau kelompok dikirim bersama karya). Satu orang atau satu kelompok boleh mengirim lebih dari satu karya. Karya itu harus dikirim ke sekretariat  lomba itu–alamat, Jl Mampang Prapatan XVI No 28, Jakarta 12760; nomor telepon, (021) 79198858–paling lambat pada 5 Juli 2007 cap pos.
Karya mereka harus hitam-putih, kalau menggunakan teks mesti dalam bahasa Indonesia, tak bersifat SARA, tidak mengandung penistaan, dan bukan merupakan pornografi.
Untuk membuat komik, para peserta boleh mengutip atau mengembangkan lirik lagu-lagu Sheila on 7, namun tidak boleh menyelewengkan arti lirik lagu-lagu itu. Ada 23 lagu yang bisa dipilih oleh para peserta untuk dikomikkan. Sebut saja, Kita, Sephia, Melompat Lebih Tinggi, dan Berhenti Berharap.
Para peserta dapat mengerjakan karya mereka baik dengan teknik manual maupun digital. Panjang komik, 8 halaman kertas berukuran A4, dengan margin kiri, kanan, atas, dan bawah 1,5 cm.
Pemenang akan memeroleh paket dari sponsor dengan nilai total Rp10 juta. Satu lagi, hak cipta atas karya para peserta tetap ada pada para peserta, biarpun penyelenggara berhak menggunakan karya mereka untuk kepentingan publikasi setelah penyelenggaraan lomba tersebut.
Kepada KCM, Endru Aditya, Project Manager Assistant lomba itu, menerangkan bahwa hingga kini sudah mendaftar 40 komunitas untuk mengikuti lomba tersebut. "Mereka dari Jawa dan Sumatera," imbuhnya.      
***
Eross Candra, gitaris sekaligus pencipta kebanyakan lagu So7, menanggapi baik penyelenggaraan lomba itu. "Inovatif, menggambar berdasarkan tema dari lagu yang sudah ada. Semoga bisa jadi trend," kata Eross kepada KCM.
Eross juga mengaku senang lagu-lagu ciptaannya ditafsir ke komik dalam lomba tersebut. Ia tak ambil pusing soal lagu-lagunya yang mana saja yang dipilih oleh penyelenggara. "Enggak masalah. Semua itu sepengetahuan manajemen kami. Aku percaya, baik menurut manajemen, baik juga buat kami," ujarnya.
Eross belum tahu pula apakah ia akan menjadi salah satu juri lomba itu atau tidak. "Kalau aku jadi juri, bagus atau jelek komik itu ya bagus atau jelek menurutku. Subyektif. Padahal, enggak segampang itu kan? Harus dilihat dari segi teknis menggambar komik, yang bukan bidangku," ucapnya.
Sementara itu, menurut Endru, sebetulnya ketika ia menghubungi Eross belum lama ini, Eross mengutarakan berminat untuk menjadi salah satu juri. Namun, lanjut Endru, "Dia harus melihat dulu jadwal kegiatan musiknya dengan jadwal penjurian lomba ini. Kalau enggak bentrok, ya dia bisa jadi juri."
Yang jelas, terang Endru lagi, Eross sudah pasti akan ambil bagian dalam dua workshop yang akan diadakan pada pameran komik dalam rangka satu dekade kebangkitan komik Indonesia, di Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol, 22 Juni-1 Juli 2007.                      

saya lebih suka bikin lagu daripada main film

Kalau disebut beberapa nama dan kata berikut, bisa nggak Belia menarik satu garis merahnya? Nih ya, Sheila on 7, lagu “Bendera”-nya Cokelat, dan soundtracknya film “Gie”. Apa atau siapa hayoo? Uhm, jika kamu menyebut nama Eross Candra, berarti tebakan kamu tepat! Yak, cowok yang banyak banget side project-nya ini akhirnya bisa belia temui beberapa waktu lalu saat dirinya mempromosikan salah satu band side projectnya, Jagostu. Kira-kira, apalagi ya yang bakal dibikin oleh bujang kelahiran Yogyakarta, 3 Juli 1979 ini? Let’s check it out!
Lagi sibuk-sibuknya dengan “mainan” baru, enggak bikin Eross harus meninggalkan aktivitas lamanya. Seperti yang Belia semua ketahui, gitaris So7 yang juga mastermind-nya Jagostu ini punya segudang talenta di dunia musik. Maklum, sulung dari tiga bersaudara ini emang terkenal jagonya bikin lagu. Lagu Bendera yang dibawakan oleh Cokelat, salah satu bukti kreatif Eross di dunia musik. “Saya butuh banyak penyaluran kalau untuk musik. Dan semua itu enggak bisa hanya disalurkan ke So7,” ucapnya membuka percakapan dengan belia.
Ide kreatifnya di bidang musik memang enggak mandek di satu jenis musik aja. Makanya, Eross memilih untuk berkarya di musik lain tanpa harus meninggalkan band yang membesarkan namanya. “Selama ini enggak pernah bermasalah dengan jadwal ya. Itu sih pinter-pinternya manajemen aja. Buat saya, dua-duanya merupakan prioritas,” kata Eross ketika belia tanya, mana yang lebih didahulukan, So7 atau side projectnya.
Lebih lanjut, Eross juga bilang kalau So7 itu kudu tetap dilestarikan. “So7 itu musiknya udah ada sejak saya masih sekolah. Enggak mungkin dihilangkan. Sedangkan projek saya ini, berbeda jauh dengan So7,” katanya kalem.
Darah seni yang mengalir dari cowok yang pernah ngeband bareng Icha dan Adit Jikustik ini emang kentara banget. Ibunya seorang penyanyi, pamannya jagoan main gitar, dan kakeknya merupakan pemain saksofon, bikin Eross enggak bosen ngulik sesuatu yang berhubungan dengan musik. Bahkan lagu-lagu yang ada di albumnya Jagostu, semuanya dibikin oleh Eross. “Saya memang sudah menyiapkan semua materinya untuk Jagostu. Bisa dibilang ya, ini merupakan projek solo saya,” tambahnya.
Untungnya, teman-teman Eross di So7 enggak ada masalah dengan kreativitas Eross ini. Justru pro dan kontra malah datang dari Sheila Gank –fans So7. “Pasti mereka ada yang pro dan kontra lah. Yang pro banyak ngasih masukan dan dukungan buat saya, sementara kalau yang kontra malah enggak ngasih komentar apa pun, haha .…”
Setelah projek band barunya, Eross punya satu lagi side project yang katanya, sangat menyita waktunya. “Saya baru selesai syuting film indie, yang bikin temen sekolah saya dulu. Jelaslah, saya enggak bisa nolak,” katanya. Di film yang berjudul Mati Bujang Tengah Malam ini, Eross langsung diberi peran utama. “Ceritanya sih masih seputar kisah roman gitu. Saya main bareng Artika Sari Devi,” tuturnya.
Hmm, sepertinya menarik ya? “Wah, jangan bandingin dengan bikin lagu lah. Susah banget ngehafalin skripnya,” ujarnya. Enggak hanya bermain sebagai pemeran utama aja, Eross juga membuat soundtrack buat film berdurasi 24 menit ini. “Tapi, tetep aja, saya lebih milih bikin lagu daripada main film!”

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More